Rafael jadi Kambing Hitam Federasi Sepakbola Brasil
Fitra Iskandar - Okezone
Senin, 13 Agustus 2012 20:05 wib
Rafael da Silva.(foto:IST)
SAO PAULO – Federasi Sepakbola Brasil (CBF) tidak
terima dengan kegagalan pasukan Mano Menezes menggondol emas di partai
puncak cabang olahraga sepakbola Olimpiade 2012. Bukan hanya merasa
kecewa, tapi Federasi bahkan mengkambinghitamkan pemain yang dianggap
biang kegagalan Brasil.
Di partai final, Brasil sebenarnya lebih diunggulkan dari Meksiko. Sebab selain dikenal sebagai negara nomor wahid dalam urusan sepakbola, Brasil melenggang ke final dengan performa gemilang sepanjang turnamen.
Tak ayal, menjelang final, Brasil cukup percaya diri bisa mencatatkan rekor meraih emas pertama di Olimpiade, gelar yang selama ini belum pernah dirasakan Selecao.Sayang, fakta berkata lain karena Meksiko di luar dugaan menjungkalkan Brasil 2-1.
Gol pertama Meksiko terjadi setelah Rafael da Silva salah mengumpan bola dan membuat pemain Meksiko Oribe Peralta leluasa menghujam jala gawang Brasil saat pertandingan baru berjalan 29 detik. Peralta kembali menjadi aktor antangonis bagi kubu Brasil dengan gol keduanya pada menit 72. Brasil sempat membalas di masa injury time melalui Hulk namun, gol tersebut tidak bisa menyelamatkan Brasil dari kekalahan 1-2.
“Bek kanan Rafael tahu dia membuat kesalahan yang membuat Meksiko mencetak gol. Itu tidak bisa disangkal.Meski memiliki skill dan determinasi, pemain No 2 itu tidak luput dari kesalahan,” demikian pernyataan CBF dalam situs resminya.
“Kesalahan ini untuk dikoreksi. Rafael tahu itu. Setelah itu, ketika semua tenang, dia akan mengambil langkah dan belajar dari itu. Pada akhirnya kami belajar dari kesalahan kami.”
Kritik ini cukup terdengar aneh karena para pemain dan offisial umumnya membela bek milik
Manchester United tersebut. Pelatih Mano Menezes misalnya mengakui bahwa para pemain begitu terpukul dengan hasil itu, namun dia tidak menuding pemain sebagai biang kegagalan. Begitu pula dengan sang bintang Neymar. Menurutnya kegagalan Brasil merupakan tanggung jawab bersama.
(fit)
Di partai final, Brasil sebenarnya lebih diunggulkan dari Meksiko. Sebab selain dikenal sebagai negara nomor wahid dalam urusan sepakbola, Brasil melenggang ke final dengan performa gemilang sepanjang turnamen.
Tak ayal, menjelang final, Brasil cukup percaya diri bisa mencatatkan rekor meraih emas pertama di Olimpiade, gelar yang selama ini belum pernah dirasakan Selecao.Sayang, fakta berkata lain karena Meksiko di luar dugaan menjungkalkan Brasil 2-1.
Gol pertama Meksiko terjadi setelah Rafael da Silva salah mengumpan bola dan membuat pemain Meksiko Oribe Peralta leluasa menghujam jala gawang Brasil saat pertandingan baru berjalan 29 detik. Peralta kembali menjadi aktor antangonis bagi kubu Brasil dengan gol keduanya pada menit 72. Brasil sempat membalas di masa injury time melalui Hulk namun, gol tersebut tidak bisa menyelamatkan Brasil dari kekalahan 1-2.
“Bek kanan Rafael tahu dia membuat kesalahan yang membuat Meksiko mencetak gol. Itu tidak bisa disangkal.Meski memiliki skill dan determinasi, pemain No 2 itu tidak luput dari kesalahan,” demikian pernyataan CBF dalam situs resminya.
“Kesalahan ini untuk dikoreksi. Rafael tahu itu. Setelah itu, ketika semua tenang, dia akan mengambil langkah dan belajar dari itu. Pada akhirnya kami belajar dari kesalahan kami.”
Kritik ini cukup terdengar aneh karena para pemain dan offisial umumnya membela bek milik
Manchester United tersebut. Pelatih Mano Menezes misalnya mengakui bahwa para pemain begitu terpukul dengan hasil itu, namun dia tidak menuding pemain sebagai biang kegagalan. Begitu pula dengan sang bintang Neymar. Menurutnya kegagalan Brasil merupakan tanggung jawab bersama.
(fit)
0 komentar:
Posting Komentar