Selasa, 14 Agustus 2012

Diposting oleh tekhnik komputer

Dukung Foke, PKS Dinilai Rusak Demokrasi

Misbahol Munir - Okezone
Selasa, 14 Agustus 2012 21:25 wib
ilustrasi
ilustrasi
JAKARTA- Langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Hidayat Nurwahid yang tiba-tiba memutar haluan mendukung Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dinilai merusak dan tak memberi pembelajaran baik bagi demokrasi di Indonesia.

Menurut Budayawan Ridwan Saidi, pilihan PKS untuk tiba-tiba memutar haluan mendukung Foke-Nara hanyalah merefleksikan partai itu berpikir dan bekerja berdasarkan kepentingan sesaat. Ridwan tak mau berspekulasi bahwa itu ada kaitan dengan uang, namun dia menegaskan bahwa pilihan PKS demi kepentingan diri sendiri saja.
"Ini tak bagus buat pendidikan politik masyarakat. Begitulah partai-partai rombengan, ibarat kata aslinya tak pantas dipajang di toko," tegas Ridwan di Jakarta, Selasa (14/8/2012).

Dia mengakui bahwa PKS memang memiliki hak untuk memilih akan mendukung siapa pada pilkada putaran II DKI Jakarta. Hanya saja, dia merasa sampai tak bisa berkata-kata melihat pilihan PKS itu."PKS memang memang menggunakan haknya di putaran II, ya dia memutar. Kalau ada putaran III, saya yakin dia akan memutar lagi juga," tuturnya.

Ridwan menjelaskan di pemilukada putaran pertama, Hidayat terlihat selalu mengkritik Foke namun belakangan justru bergabung dengan pasangan itu,."Begitulah Hidayat, ternyata kita tak bisa mengharap banyak ke dia. Saya tak mau berpikir yang tidak-tidak. Pilihan itu hak mereka," tandas Ridwan.

Berdasarkan catatan media massa, Hidayat Nur Wahid, sempat menyerang habis-habisan calon incumbent Fauzi Bowo. "Bagaimana masyarakat Jakarta bisa maju, gubernur sama wakilnya saja marahan. Jangan sampai ada wakil gubernur laporkan gubernur ke KPK," kata Hidayat saat kampanye di GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta, Juli 2012.

Tentu saja, yang dimaksud Hidayat adalah Foke. Gubernur DKI itu memang tidak akur dengan wakilnya Prijanto. Bahkan, saking tidak akurnya Prijanto beberapa bulan lalu sempat mengutarakan niatnya mengundurkan diri. Tak hanya itu, Hidayat dalam kampanyenya berharap warga Jakarta tidak memilih Foke."Fatahillah akan bersedih melihat Jakarta sekarang, tidak terurus," ujar Hidayat waktu itu.

0 komentar: