Jumat, 24 Agustus 2012

Diposting oleh tekhnik komputer

"Ekuador Tidak Takut dengan AS"

Khairisa Ferida
Jum'at, 24 Agustus 2012 11:42 wib
Pendiri Wikileaks Julian Assange (Foto: AFP)
Pendiri Wikileaks Julian Assange (Foto: AFP)
QUITO - Pemerintah Ekuador mengatakan, pihaknya sama sekali tidak takut dengan Amerika Serikat (AS) terkait dengan pemberian suaka kepada pendiri Wikileaks, Julian Assange. Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino menegaskan hal tersebut.

"Kendati AS memiliki kekuasaan di dunia namun AS bukan ayah atau guru yang dapat menghukum Ekuador," ujar Menlu Patino seperti dilansir Russian Today, Jumat (24/8/2012).

"Kami tidak berpikir bahwa akan dijatuhkan hukuman, kami juga tidak melihat ada alasan untuk melakukan balas dendam atas keputusan berdaulat Ekuador ini. AS melakukannya setiap hari," ujar Patino.

Menurut Patino, pemberian suaka terhadap Assange yang dituding melakukan kekerasan seksual di Swedia tidak akan memicu pelanggaran dalam hubungan Ekuador-AS karena memang tidak ada alasan hubungan tersebut dapat memburuk.

"Mungkin akan ada sedikit perbedaan melihat negara berkembang memiliki kemampuan untuk melindungi kebebasan dan kehidupan orang lain dibandung dengan negara superpower dunia. Kami memiliki hak yang sama dengan yang mereka lakukan. Kami tidak akan menerima tindakan balas dendam apapun," tegas Patino.

Ekuador kabarnya telah memberikan suaka kepada Assange kendati Inggris dan Swedia memberikan jaminan bahwa Assange tidak akan diekstradisi ke AS bila ia bersedia menyerahkan diri.

Assange dan tim kuasa hukumnya meyakini bahwa secara diam-diam pihak berwenang di AS telah menyiapkan sejumlah dakwaan terhadap Assange karena menerbitkan ribuan dokumen rahasia termasuk kawat diplomatik AS. Kabar ini dibantah AS.

Dalam kesempatan yang sama Patino juga mendesak Inggris untuk minta maaf atas ancaman penyerangan terhadap kedutaan besar Ekuador di London dimana Assange selama ini mendapat perlindungan. "Jika Inggris menyerbu kedubes Ekuador maka akan timbul konsekuensi serius tidak hanya dari Ekuador namun juga dari Amerika Latin," tegas Patino.

"Karenanya Inggris harus minta maaf lalu kita dapat membicarakannya kembali," tambah Patino.

Patino menekankan salah satu alasan utama dibalik keputusan Ekuador memberikan suaka politik terhadap Assange adalah pertimbangan atas perlindungan terhadap kebebasan berbicara, hak untuk hidup serta hak bebas dari penganiayaan politik.

"Assange adalah ikon kebebasan bersuara. Ini bukan bagian dari kampanye namun karena ada prinsip-prinsip yang harus kita lindungi," tutur Patino.(rhs)

0 komentar: